Tuesday, 24 November 2020

"FELIX DUWIT, DOKTER PERTAMA ASAL PAPUA YANG LULUS DARI FK-KMK UGM YOGYAKARTA"

 


“Ketika kita dapat menjadikan hidup ini berguna dan bermanfaat bagi orang lain disitulah kebahagian hidup yang sebenarnya.”


Hal itu menjadi pengangan dan prinsip hidup dari sosok dr.Felix Duwit sebagai dokter pertama asal Papua lulusan FK-KMK UGM yang beberapa minggu lalu masih menjabat sebagai Direktur BLUD  RSUD Scholoo Keyen Kabupaten Sorong Selatan Propinsi Papua Barat dan menjalankan tugas profesi sebagai dokter ahli penyakit dalam. Siapakah beliau?


Awal Perjuangan Menjalani Kehidupan Kampus di FK-KMK UGM:

 

dr. Felix Duwit, MSc., MPH., SPPD adalah putra asli Papua yang berhasil lulus pertama kali dari FK- KMK UGM meskipun tidak mudah. Meskipun mengikuti program pembangunan sumber daya manusia di bidang kesehatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Papua, Dokter Felix tetap harus berjuang mengikuti tes yang kala itu disebut dengan Sipenmaru. Mendapat kesempatan kuliah di Fakultas Kedokteran UGM adalah  sebuah kebanggaan dan anugerah besar bagi beliau.


Tahun 1986 adalah tahun dimana Dokter Felix menjalani awal kehidupan di Yogyakarta.  Cita- cita dan kegigihan untuk bisa menjadi seorang dokter membuat beliau tidak pernah pantang menyerah.  Perjalanan awal memasuki kehidupan di Yogyakarta sangatlah sulit.  Menjadi kaum minoritas dan tidak siap hidup di tengah lingkungan yang baru baik lingkungan tempat tinggal maupun lingkungan kuliah.  Saat itu, sebagai orang Papua yang berada di lingkungan yang berbeda dan menjadi suatu kesulitan tersendiri yang membuat anak-anak Papua tidak mampu melakukan adaptasi dengan cepat di lingkungan lain, terutama lingkungan kampus.  Adaptasi dan komunikasi menjadi tantangan besar untuk bisa membaur dengan teman-teman.  

Dari sisi intelektual, orang Papua di atas rata-rata tetapi ada faktor lain yang menghambat proses belajar yaitu adaptasi.  Tips dan strategi yang beliau adalah, bagi orang Papua yang akan melanjutkan sekolah atau kuliah di luar Papua harus dibekali dengan lebih mudah beradaptasi termasuk cara belajar sehingga dapat mengikuti kuliah dengan lancar.  

Proses untuk adaptasi sudah sangat berat sehingga beliau lebih memilih untuk fokus belajar karena target utama adalah lulus tepat waktu dan bisa menjadi dokter.  Bagi Dokter Felix, satu tahun cukup untuk beradaptasi jika fokus dan giat mencari informasi ke teman-teman.  Salah satu strateginya yaitu bisa memperkirakan cara belajar yang efektif dari teman-teman, jadi tidak boleh karena proses adaptasi tidak bisa begitu saja tidak proaktif.  


Perjalanan Karier:


Dokter Felix mengawali kariernya menjadi Dokter PTT sekaligus kepala puskesmas pada tahun 1995-1998.  Disaat yang bersama beliau juga bekerja sebagai dokter penanggung jawab di perusahaan Pertamina Kilang UP VII Kasim Sorong dan perusahaan asing eksplorasi minyak Santa Fe Kasim Sele yang kebetulan wilayah perusahaanya berada di lokasi puskesmas tempat ia mengabdi.  Perjalanan karier terus melejit, selepas pengelola sebagai kepala puskesmas ia sebagai Direktur RSUD Sele Be Solu Kota Sorong selama 9 tahun (1998-2007).  Dokter Felix banyak yang melakukan perubahan status yaitu Rumah Sakit Khusus Kusta menjadi RSUD Selebesolu Kota Sorong.  

Perjalanan karier menapaki babak baru, yang mana pada tahun 2007-2009 beliau dipindah tugaskan menjadi Kepala Dinas Kesehatan Sorong Selatan.  Orientasi beliau saat awal sebagai kepala dinas kesehatan adalah percepatan SDM dan bukan ke sarana prasarana.  Beliaulah yang memelopori percepatan kebutuhan SDM di bidang kesehatan dengan begitu rupa Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Yogyakarta.  

Putra-putri daerah dari Papua dikirim ke Yogyakarta untuk disekolahkan menjadi perawat, ahli gizi, bidan dan analis kesehatan.  Putra-putri Daerah Papua kemudian kembali ke Papua dan bengkel di rumah sakit, puskesmas, dan puskesmas pembantu.  Selain itu, beliau juga membuat kerjasamapengiriman dokter spesialis ke Papua, mulai dari spesialis kandungan, bedah, dan penyakitdalam.  

Kegigihan untuk menjadi seorang dokter yang bermanfaat bagi banyak orang yang terus diwujudkan.  Bagi beliau seorang dokter yang dapat mengabdikan diri secara maksimal harus menjadi spesialis.  Saat itu kasus yang paling dicari di Papua adalah kasus-kasus penyakit dalam.  Di unit-unit pelayanan baik puskesmas maupun rumah sakit angka kematian dari kasus penyakit dalam sangat tinggi.  Oleh karena itu, pada tahun 2009-2014 beliau melanjutkan pendidikan spesialis penyakit dalam di FK-KMK UGM.  

Selesai menjalankan pendidikan spesialis, beliau kembali mengabdi ke Papua dan pada bulan Mei 2016 hingga saat ini tugas jabatan sebagai Direktur RSUD Scholoo Keyen Teminabuan, Sorong Selatan.  Beliau yang mempunyai kunjungan untuk memajukan rumah sakit menjadi rumah sakit yang unggul dan dapat menjadi rujukan di Provinsi Papua Barat.  Tetapi ini sangat tergantung pada pemerintah daerah, karena pemegang hak kebijakan ada di pemerintah daerah.  Beliau mempunyai impian semoga bisa menjadi seorang pengambil kebijakan di daerah sehingga kewenangan yang luas untuk membangun sistem kesehatan daerah menjadilebih baik.  


Kunci Sukses Menjadi Seorang Direktur Rumah Sakit:


Dimanapun alumni berada, untuk menjadi seorang direktur, kepala dinas kesehatan, ataupun kepala puskesmas, ada dua kunci yang harus dipegang kuat yang berhasil, yaitu pemahaman tentang pelayanan kesehatan yang komprehensif dan orientasi pelayanan yang kuat.  Menjadiseorang direktur harus mempunyai karakter sebagai seorang pemimpin yang kuat.  Itulah modal yang dimiliki oleh manajemen yang berhasil melakukan banyak perubahan menjadi maju dan lebih baik.  Misalnya dalam belanja operasional rumah sakit dan pengembangan pelayanan rumah sakit haruslah berorientasi kuat pada pelayanan jangan hanya sampai pada orientasi proyek fisik karena akan menjadi mubazir. 


Suka Duka Dalam Menjalani Karier:


Dapat berguna bagi masyarakat menjadi sebuah kebanggaan dan merasakan kepuasan yang tidak terukur nilainya.  Selama menjalankan karier, beliau dapat menjalankan fungsi manajemen kesehatan.  Beliau juga menjadi salah satu pelopor terbangunnya sistem kesehatan daerah di Kabupaten Sorong Selatan khususnya dan Provinsi PapuaBarat pada umumnya.  

Beliau menjelaskan bahwa yang menjadi hambatan dalam menjalankan suatu sistem organisasi adalah kualitas SDM.  Permasalahan SDM menjadi sebuah tantangan besar hingga saat ini.  Selain itu, di daerah kekerabatan masih sangat kental sehingga mempengaruhi manajemen SDM yang berkaitan dengan sanksi yang harus diterapkan dalam disiplin.  Sehingga menjadi seorang pemimpin harus bijaksana dalam menghadapi masalah internal dan eksternal organisasi.  


Pesan untuk Alumni Muda yang Ingin Berkarir di Pelayanan Kesehatan:


Jadilah pemberani yang keluar dari zona nyaman.  UGM dikenal sebagai universitas kerakyatan, alumni ayolah muda jangan orientasinya hanya di kota saja.  Mari datang ke pelosok indonesia mempunyai pengalaman yang banyak mengenai konsep pelayanan kesehatan.  Untuk mendapatkan pemahaman mengenai pelayanan kesehatan yang komprehensif dan memiliki orientasi pelayanan yang kuat harus terlebih dahulu di daerah baik di puskesmas maupun rumah sakit.  


Pesan untuk FK-KMKUGM:

Sebagai ketua Kagamadok Papua Barat, beliau berharap UGM harus segera membuka diri dan menerima lulusan putra-putri Daerah Papua untuk menjamin keberadaan SDM berkualitas di Papua.  Tahun ini harus ada keterwakilan dari Papua yang sudah mendapatkan rekomendasi dari Kagamadok Papua Barat dan pemerintah daerah.


Riwayat Pendidikan 

• Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta, tahun 1986-1994.  

• Pendidikan "Manajemen pelayanan kesehatan" di Royal Melbourne Institute Technology (RMIT) Australia, tahun 2001-2002.  

• Pendidikan Magister Manajemen Rumah Sakit FK-UGM Yogyakarta 2008. 

• Pendidikan dokter spesialis Penyakit Dalam FK-UGM, tahun 2009- 2014. Riwayat Pekerjaan 

• Kepala Puskesmas / dokter PTT (tahun1995- 1998) 

• Dokter kontrak dengan Pertamina Kilang UP VII Sorong dan  Perusahaan Asing eksplorasi minyak Santo Fe Kasim Sele Sorong (tahun 1995-1998) 

• Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sele be solu Kota Sorong (tahun1998-2007) 

• Kepala Dinas Kesehatan Sorong Selatan (tahun 2007-2009) 

• Direktur Rumah Sakit  Umum Daerah (RSUD) Scholoo Keyen Teminabuan, Sorong Selatan (Mei 2016 - September 2020) 

• Dokter Aktif Spesialis Penyakit Dalam (Sampai saat ini) - (dab)

No comments:

Kumpulan Gambar Pemandangan di Teminabuan Sorong Selatan Papua Barat

 Gambar-gambar di Sorong Selatan Jembatan di Wersar Mangrove Seribau Pelabuhan Wersimar Mangrove Seribau Mangrove Seribau Gereja Alfa Wersar...